Entri Populer

Jumat, 14 Oktober 2011

Arah mata angin dalam ilmu pelayaran




Saatnya menulis sesuatu yang berhubungan profesi ane, besok2 ane lupa tinggal klik dsini blasss,, jadi teringat lagi.
Saya mulai dengan arah mata angin dalam bidang ilmu pelayaran, yang umumnya juga dah ada dimana-mana, di bangku SMP dulu juga sudah, meski tidak sedetil dalam teori ilmu pelayaran.

Dalam teori dasar Ilmu Pelayaran Datar (IPD) ada yang namanya arah mata angin yang merupakan lingkaran 360° (360 derajat) bumi dari utara ke utara lagi,yang terdiri dari empat inti utama yakni Utara,Timur,Selatan,Barat, dan di jabarkan lagi ke 16 anak2nya (emangnya manusia ?) yang masing-masing memiliki sudut sebesar 22,5° (22,5 derajat) sehingga menjadi seperti ini:

arah mata angin utama

U: Utara = 000° (nol derajat)
UTL: Utara Timur Laut = 022.5° (22.5 derajat)
TL: Timur Laut = 045° (45 derajat)
TTL: Timur Timur Laut = 067.5° (67.5 derjat)

T: Timur = 090° (90 derajat)
TMG: Timur Menenggara = 112.5°
T: Tenggara = 135°
SMG: Selatan menenggara = 157.5°

S: Selatan = 180°
SBD: Selatan Barat Daya = 202°
BD: Barat Daya = 225°
BBD: Barat Barat Daya = 247.5°

B: Barat = 270°
BBL: Barat Barat Laut = 292.5°
BL: Barat Laut = 315°
UBL: Utara Barat Laut = 337.5°
Dan kembali lagi ke utara sehingga menjadi 360 derajat.

Dalam ke 16 (enam belas) arah mata angin diatas masih ada juga anak-anaknya hingga menjadi 32 arah, yang didalam ilmu pelayaran di sebut 32 surat, dimana satu tiap-tiap surat memiliki sudut sebesar 11,25° (sebelas koma duapuluh lima derajat).

Penghitungan diatas menjadi patokan dasar dalam berlayar, apalagi berlayar koboy alias manual tanpa ada alat2 navigasi pelayaran seperti Global Positioning Sytem (GPS), Radar, dsb.

2 komentar: